Thursday, May 30, 2013

Manajemen Publik


Abstraksi
Dalam beberapa tahun belakangan Manajemen Publik menjadi isu yang populer di dunia empirisme, Manajemen publik telah menjadi isu penting bagi sektor publik .Tulisan ini mencoba menyajikan apa itu Manajemen Publik dan hal-hal yang berhubungan dengan Manajemen Publik itu sendiri.

Pendahuluan
Secara mendasar dapat diartikan, manajemen publik merupakan penelitian interdisipliner aspek generik organisasi. Merupakan perpaduan dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian fungsi manajemen dengan manajemen sumber daya manusia, keuangan, informasi fisik, dan sumber daya politik.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa manajemen publik merupakan sebuah kinerja kompleks dari aktornya yaitu pemerintah dan seluruh pegawainya untuk melayani publik dengan sebaik-baiknya dan publik merasa terpenuhi semua keinginannya dengan baguya kinerja atau pengaturan dari dalam organisasi publik itu sendiri. Pengaturannya yang bukanlah murni untuk sekedar mencapai profit organisasi melainkan melayani konsumen yang berupa masyarakat sehingga harus memperhatikan manajemen semua aspek yang menjadi penunjang kinerja organisasi.
Manajemen publik merupakan media ataupun aktor penentu yang memiliki peran dalam setiap permasalahan social dan hal tersebut dilakukan dengan bentuk wacana atau debat dan melakukan perbaikan serta melaksanakan setiap amanah rakyat sebagai bentuk akuntabilitas kepada rakyat. Peran seperti ini sangat terlihat pada pemerintah dan setiap aktor pembuat kebijakan dan pengatur setiap masalah dan pengaturan sosial.
Fokus manajemen publik sendiria dalah strategi yang berkaitan dengan lingkungan eksternal dan misi dan tujuan organisasi. Manajemen tidak hanya terjadi dalam konteks pemerintahan. Untuk pengertian di atas cukup jelas menerangkan akan bagaimana bentuk focus dan lokus manajemen publik, dimana focus manajemen publik adalah strategi yang diciptakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dan juga dikatakan bahwa manajemen itu tidak hanya terjadi dalam konteks pemerintahan, sehingga dapat juga dikatakan bahwa organisasi apapun yang mengurusi dan melayani publik adalah organisasi publik dan harus menggunakan konsep pelayanan publik atau manajemen publik.

Latar Belakang Manajemen Publik 
Ilmu Administrasi Negara sebagai suatu kajian ilmu, dapat dikatakan masih berusia muda dan belum matang sepenuhnya. Baru mulai dibahas atau dianggap sebagai suatu cabang ilmu tersendiri pada awal abad ke 20, sehingga wajar dalam perkembangannya masih mengalami pergantian paradigma yang cukup signifikan dan terkadang paradigma yang baru nampak sebagai reaksi terhadap paradigma yang lama (yang dalam beberapa kejadian merupakan kebalikan dari paradigma sebelumnya). Perubahan-perubahan paradigma dalam melihat Ilmu Administrasi Negara itu tentunya sangat berpengaruh pada  perkembangan Manajemen Publik, sebagai bagian takkan terpisahkan dari Ilmu Administrasi Negara. Perubahan paradigma yang mewarnai perjalanan Ilmu Administrasi Negara selama satu abad ini, dan juga mempengaruhi pengertian kata public dari kata Manajemen Publik yang berkonsekuensi pada perubahan Manajemen Publik.

A. Definisi Manajemen Publik 
Pada dasarnya manajemen public yaitu Manajemen instansi Pemerintah. Menurut pendapat “Overman” Manajemen Publik adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antara fungsi manajemen, seperti planning, organizing, dan controlling, SDM, keuangan, fisik, informasi dan politik Manajemen Publik merupakan bagian dari Ilmu Administrasi Negara yang mempunyai ruang lingkup yang sempit. Pada dasarnya Manajemen Publik  berusaha mempelajari proses-proses manajerial dalam sector publik . Dalam hal ini Manajemen Publik banyak meminjam prinsip-prinsip Manajemen dari Ilmu Ekonomi dengan sedikit modifikasi untuk menyesuaikan dalam pengaplikasikannya di sector publik

B. Paradigma Manajemen
Perkembangan Manajemen Publik dipengaruhi oleh beberapa pandangan, yaitu :
a) Manajemen Normatif
Manajemen Normatif menggambarkan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manajer dalam proses Manajemen. Pendekatan Manajemen  Normatif melihat manajemen sebagai suatu proses penyesuaian tugas atau penyesuaian tujuan. Efektivitas dari proses tersebut diukur dari apa kegiatan organisasi yang direncanakan, diorganisir, dikoordinasikan, dan dikontrol secara efisien.
b) Manajemen Deskriptif
Manajemen Deskriptif menggambarkan apa yang dilakukan oleh manajer ketika menjalankan tugasnya. Pendekatan Manajemen Deskriptif dapat diamati dari fungsi manajemen yang benar-benar dijalankan, yang terdiri dari kegiatan-kegiatan personal, interaktif, administratif, dan teknis.
1. Jenis Pertama
adalah kegiatan personal, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk mengatur waktunya sendiri, berbicara dengan para broker, menghadiri pertandingan dan kegiatan-kegiatan lain yang mengemukakan dirinya atau keluarganya. Seorang manajer yang berhasil biasanya mengatur kegiatan personal lebih sukses dalam memimpin organisasi.
2. Jenis Kedua
adalah kegiatan interaktif, biasanya manajer menggunakan banyak waktu untuk melakukan interaksi dengan bawahan, atasan, customer, organisasi lain dan pemimpin- pemimpin masyarakat. Peran manajer dalam konteks tersebut terdiri dari interpersonal, informasional, dan decision making
3. Jenis Ketiga
adalah administratif. Kegiatan ini mencakup kegiatan surat-menyurat, persediaan dan pengaturan budget, monitoring kebijakan dan prosedur, serta penanganan masalah kepegawaian.
4. Jenis Keempat
adalah teknis. Kegiatan ini merupakan kegiatan seorang manajer untuk memecahkan masalah-masalah teknis, melakukan supervise terhadap pekerjaan teknis dan bekerja dengan menggunakan peralatan dan perlengkapan.
c) Manajemen Stratejik
Manajemen Stratejik menggambarkan suatu cara memimpin organisasi untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran. Pada dasarnya Manajemen Stratejik merupakan perpaduan antara konsep manajemen dan stratejik. Manajemen dapat diartikan sebagai proses menggerakkan orang dan bukan orang untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Stratejik dapat diartikan sebagai kiat, cara atau taktik yang dirancang secara sistematik dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
d) Manajemen Publik
Manajemen Publik menggambarkan apa yang sebaiknya dilakukan dan kenyataan yang dilakukan oleh manajer public di instansi pemerintah. Warna manajemen publik dapat dilihat pada masing-masing paradigma, misalnya dalam :
• Paradigma pertama, pemerintah diajak mengembangkan sistem rekruitmen, ujian pegawai, klasifikasi jabatan, promosi, disiplin, dan pensiunan yang baik. Manajemen SDA dan barang atau jasa harus diupayakan akuntabel, agar tujuan Negara dapat dicapai.
• Paradigma Kedua, dikembangkan prinsip-prinsip manajemen yang diklaim sebagai prinsip-prinsip universal, yang dikenal sebagai POSDCORB ( planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting ).
• Paradigma Ketiga, pada dasawarsa 1990an , berkembang model manajemen pubik baru (The New Public Management) yang telah membawa inspirasi baru bagi perkembangan manajemen publik di berbagai Negara.

Dalam manajemen publik baru ini pemerintah di ajak untuk :
1. Meninggalkan paradigma administrasi tradisional dan menggantikannya dengan perhatian kinerja atau hasil kerja.
2. Melepaskan diri dari birokrasi klasik dan membuat situasi dan kondisi organisasi, pegawai dan para pekerja lebih fleksibel.
3. Menetapkan tujuan dan target organisasi dan personil lebih jelas, sehingga memungkinkan pengukuran hasil melalui indikator yang jelas, lebih memperhatikan evaluasi program yang lebih sistematis,dan mengukur dengan menggunakan indikator ekonomi, efisien dan efektifitas.
4. Staf senior lebih berkomitmen secara politis dengan Pemerintah sehari-hari.
5. Fungsi pemerintah adalah memperhatikan pasar, kontrak kerja keluar, yang berarti pemberian pelayanan, tidak selamanya melalui birokrasi saja (melibatkan sector swasta).
6. Fungsi pemerintah dikurangi melalui privatisasi, semuanya menggambarkan bahwa The New Public Management memusatkan perhatiannya pada hasil dan bukan pada proses lagi.
e) Manajemen Kinerja
Surya Darma mengatakan bahwa manajemen kinerja merupakan suatu proses yang dirancang untuk meningkatkan kinerja organisasi, kelompok dan individu yang digerakkan oleh para manajer. Pada dasarnya manajemen kinerja adalah suatu poroses yang dilakukan secara sinergi antara manajer, individu, dan kelompok terhadap suatu pekerjaan di dalam organisasi.

C. Fungsi-Fungsi Manajemen
Menurut Danovan dan Jackson, tugas manajemen ada 5 yaitu :

A. Perencanaan (planning), adalah ;
1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi.
2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, system, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan ;
1) Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.
2)  Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih.
3) Kemajuan dapat dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
Semua fungsi lainnya tergantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan kontinu. Sebaliknya perencanaan yang baik sangat tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.


B. Pengorganisasian (organizing), adalah ;
1) Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3) Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian.
4) Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Organisasi perlu dirancang dan dikembangkan, agar dapat melaksanakan berbagai program secara sukses, dalam rangka mencapai tujuan dan rencana yang telah ditetapkan. Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dan kemudian memimpin tipe organisasi yang sesuai dengan tujuan, rencana dan program yang telah ditetapkan.

C. Penyusunan Personalia (staffing), adalah penarikan (recruitmen), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan  fungsi ini manajemen menentukan persyaratan-persyaratan mental, fisik, dan emosional untuk  posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dengan karakteristik personalia tertentu, antara lain; keahlian, pendidikan, umur, latihan dan pengalaman. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan system penggajian untuk pelaksanaan kerja yang efektif, penilaian karyawan untuk promosi, latihan dan pengembangan karyawan.
D. Pengarahan (leading) secara sederhana, adalah membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti, komunikasi, motivasi, dan disiplin. Fungsi leading, sering disebut; directing, motivating, actuating, dan lain sebagainya. Kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.

E. Pengawasan (controlling), adalah; penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Pengawasan positif adalah mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif, sedangkan pengawasan negatif adalah; mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terulang kembali.
Fungsi pengawasan  pada dasarnya mencakup unsur-unsur ;
1) penetapan standar pelaksanaan.
2) penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan.
4) pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar.
Semua fungsi-fungsi manajemen harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan tekanan untuk tipe organisasi, jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen yang berbeda.

Fungsi-fungsi manajemen yang merupakan tanggung jawab para manajer publik :
Fungsi Manajemen Kebijakan
Dalam proses kebijakan, seorang manajer secara aktif terlibat dalam penentuan program-program dan proyek yang diusulkan untuk ditangani dalam tahun anggaran tertentu. Ia harus menyelenggarakan rapat, memberikan pikiran dan sarannya kepada para analisis kebijakan dan berpartisispasi dalam proses pemilihan alternatif terbaik. Terkadang ia juga harus mengkoordinasikan usulan-usulan tersebut agar jangan sampai tumpang tindih, saling meniadakan, atau melakukan tindakan ganda.
Fungsi Manajemen SDM
Stoner mengatakan bahwa human resource management adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan dan pengembangan organisasi. Agar dapat mengelola aspek SDM dengan baik, seorang manajer berfungsi sebagai leader yang handal. Maksudnya, seorang manajer disamping memiliki managerial skills, juga memiliki leadership skills. Leadership skills dapat diperoleh melalui proses belajar.
Fungsi Manajemen Keuangan
Pengelolaan keuangan merupakan tanggung jawab seorang manajer meskipun dalam kenyataan ditangani oleh unit keuangan. Tugas utama seorang manajer dalam bidang ini adalah bagaimana mencari dana, merencanakan dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan yang ada, memanfaatkan secara optimal, dan mengendalikan penggunaannya sesuai rencana.
Fungsi Manajemen Informasi
Sudah lama informasi dan data dipandang sebelah mata oleh para birokrat di sektor publik, padahal semua keputusan seorang manajer, baik mengenai perencanaan, budgeting, pengambilan keputusan, pengembangan unit-unit organisasi, pengendalian dan koordinasi, sangat membutuhkan data dan informasi. Bahkan jumlah dan kualitas informasi pada saat ini merupakan kekuatan untuk bekerja sama dengan pihak- pihak luar termasuk pengusaha pasar. Bila ingin memberikan yang terbaik kepada masyarakat, kita harus memiliki informasi tentang bagaimana data tentang pelayanan pada masa lampau, atau bagaimana pelayanan serupa yang diberikan oleh organisasi-organisasi lain.
Fungsi Manajemen Hubungan Luar
Tujuan mengelola hubungan tersebut adalah terbentuknya suatu network atau jaringan. Kunjungan seorang birokrat ke desa-desa dalam rangka memahami dan membaca berbagai permasalah yang dihadapi disana, merupakan tugas penting yang harus menggantikan kecenderungan. Selama ini para birokrat hanya tinggal dan bekerja dalam kantor sambil mengadakan hubungan khusus dengan pemerintah pusat. Apabila tugas ini dilaksanakan dengan baik, maka tugas manajer sangat efektif. Maka dari itu, seorang manajer diharapkan merencanakan kegiatan kunjungan dan mengartikulasikannya ke dalam usulan-usulan program, proyek atau kegiatan.

KESIMPULAN
Jadi, Manajemen Publik adalah Manajemen instansi Pemerintah, yang mana manajemen sendiri adalah proses pendayungan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen publik tidak bisa lepas dari ke tujuh fungsi ini, yaitu planing, organizing, staffing, coordinating, directing, reporting, budgeting. Mengapa dikatakan demikian, karena apabila salah satu fungsi ini tidak diikutsertakan dalam manajemen sebuah instansi. Maka dapat dipastikan, sistem manajemen instansi tersebut tidak akan berjalan dengan baik, karena semua fungsi ini sangat berkaitan satu sama lain.

1 comment: